Bursa MEXC: Nikmati token paling tren, airdrop harian, biaya trading terendah di dunia, dan likuiditas lengkap! Daftar sekarang dan klaim Hadiah Selamat Datang hingga 8.000 USDT!   •   Daftar • Ethereum Dekati $3,000, Tapi Tantangan Masih Menanti • Waspada: Reli Bitcoin Bisa Jadi Dead Cat Bounce • Stablecoin dan Pembelian Treasury US$109 Miliar • Daftar
Bursa MEXC: Nikmati token paling tren, airdrop harian, biaya trading terendah di dunia, dan likuiditas lengkap! Daftar sekarang dan klaim Hadiah Selamat Datang hingga 8.000 USDT!   •   Daftar • Ethereum Dekati $3,000, Tapi Tantangan Masih Menanti • Waspada: Reli Bitcoin Bisa Jadi Dead Cat Bounce • Stablecoin dan Pembelian Treasury US$109 Miliar • Daftar

Kepemilikan 3,63 Juta ETH Memicu Perdebatan Harga Rata‑rata

Pengungkapan besar dan reaksi pasar

Sebuah perusahaan pertambangan dan investasi kripto yang terdaftar di AS baru saja mempublikasikan rincian asetnya, mengungkapkan kepemilikan 3.629.701 ETH—sebuah jumlah yang mendekati ambang simbolis 5% dari pasokan Ethereum. Pengumuman ini langsung menjadi sorotan karena volume akumulasi yang sangat besar dan klaim perusahaan terkait harga rata‑rata pembelian per koin.

Kepemilikan 3,63 juta ETH memicu sengketa harga rata‑rata

Perusahaan tersebut menyatakan total aset kripto, kas, dan investasi “moonshots” senilai sekitar US$11,2 miliar. Dalam laporan yang sama disebutkan kepemilikan 192 BTC, saham senilai US$38 juta di sebuah entitas publik lain, dan kas tidak terikat sekitar US$800 juta.

Klaim harga rata‑rata dan kontroversi

Dalam pengungkapan publiknya, entitas itu menyebut bahwa 3,63 juta ETH dikumpulkan dengan harga rata‑rata sekitar US$2.840 per koin. Pernyataan ini memicu tanggapan cepat dari analis on‑chain dan komunitas pasar, yang mempertanyakan perhitungan tersebut.

Beberapa pengamat independen melakukan estimasi ulang berdasarkan riwayat pembelian mingguan yang dipublikasikan perusahaan dan pergerakan harga historis. Hasil perhitungan alternatif menunjukkan harga rata‑rata yang lebih tinggi — berkisar antara sekitar US$3.800 hingga hampir US$4.000 per ETH. Perbedaan ini berarti eksposur unrealized loss yang jauh lebih besar dari yang tersirat oleh angka perusahaan.

Rincian akumulasi mingguan

Perusahaan juga merilis data pembelian ETH per minggu yang menunjukkan pola akumulasi agresif sepanjang Oktober dan November. Berikut ringkasan pembelian mingguan yang dipublikasikan:

  • Minggu berakhir 24 November: 69.822 ETH
  • Minggu berakhir 17 November: 54.156 ETH
  • Minggu berakhir 10 November: 110.288 ETH
  • Minggu berakhir 3 November: 82.353 ETH
  • Minggu berakhir 27 Oktober: 77.055 ETH
  • Minggu berakhir 20 Oktober: 203.826 ETH
  • Minggu berakhir 13 Oktober: 202.037 ETH
  • Minggu berakhir 6 Oktober: 179.251 ETH

Akumulasi yang konsisten ini menempatkan perusahaan tersebut di antara pemegang ETH terbesar di dunia, hanya kalah dari beberapa institusi besar yang secara historis mengakumulasi aset kripto skala besar.

Tanggapan analis dan kebutuhan klarifikasi

Analis on‑chain dan beberapa lembaga riset publik segera memproyeksikan perhitungan yang berbeda dan menyoroti kebutuhan akan rincian akuntansi yang lebih transparan. Kritik utama berfokus pada metode penghitungan harga basis (cost basis): apakah angka yang dipublikasikan mewakili rata‑rata tertimbang dari seluruh pembelian, harga spot pada saat pelaporan, atau suatu metrik lain yang bukan biaya historis sebenarnya.

Beberapa pengamat memperkirakan bahwa jika menggunakan data pembelian mingguan yang dipublikasikan dan harga pasar historis, maka harga rata‑rata riil perusahaan bisa berada di kisaran US$3.800–US$4.000. Jika benar, posisi ETH tersebut saat ini dapat mencatat kerugian yang belum direalisasi dalam miliaran dolar.

Sampai ada klarifikasi yang lebih lengkap dari pihak perusahaan—misalnya rincian per lot, tanggal pembelian, dan rata‑rata tertimbang biaya—perdebatan mengenai posisi keuangan sebenarnya akan tetap menjadi topik hangat di komunitas kripto dan di antara investor institusional.

Implikasi untuk pasar Ethereum

Kepemilikan dalam skala besar seperti ini memiliki beberapa implikasi pasar, baik secara psikologis maupun fundamental:

  • Sentimen: Pengungkapan pemegang besar dapat memperkuat narasi bahwa institusi masih aktif mengakumulasi ETH, walau klaim nilai rata‑rata dipertanyakan.
  • Likuiditas: Pembelian terus‑menerus oleh pemegang besar dapat menyerap likuiditas pasar spot, berpotensi menambah volatilitas pada periode tertentu.
  • Pengaruh harga: Jika pemegang besar ini memilih untuk menahan, dampak jangka panjang bisa mendukung tekanan pasokan yang menguntungkan bagi harga. Sebaliknya, kebutuhan untuk menutup posisi finansial dapat memicu penjualan besar‑besaran.
  • Persepsi akuntansi: Ketidakjelasan atas cost basis memicu kekhawatiran tentang praktik pelaporan di antara emiten publik yang menaruh aset kripto besar di neraca mereka.

Konstelasi pasar kripto di 2025 — konteks yang relevan

Pada 2025, lanskap pasar kripto menghadapi beberapa dinamika penting yang memperkaya konteks berita ini. Pertama, aliran modal institusional ke produk terkait kripto—termasuk spot ETF dan solusi kustodian—telah memperkuat permintaan institusional untuk aset digital. Kedua, perkembangan regulasi di beberapa yurisdiksi telah memberikan kepastian hukum yang lebih besar, meski tetap ada variasi kebijakan antarnegara.

Faktor makroekonomi juga memainkan peran. Setelah periode pengetatan suku bunga, kebijakan moneter cenderung berangsur menyesuaikan terhadap kondisi inflasi dan pertumbuhan. Kondisi likuiditas global dan ekspektasi suku bunga masih menjadi penggerak utama arus modal ke aset berisiko, termasuk kripto.

Dari sisi on‑chain, mekanisme seperti burning fee yang diterapkan sebelumnya dan pengembangan infrastruktur staking terus mengubah dinamika pasokan efektif ETH. Selain itu, inovasi layanan lapisan kedua dan peningkatan adopsi aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) menambah permintaan penggunaan jaringan di luar spekulasi murni.

Risiko dan peluang pada 2025

  • Risiko volatilitas tinggi tetap ada, terutama ketika pemegang besar menyesuaikan eksposur mereka.
  • Peluang jangka panjang muncul dari adopsi institusional dan pengembangan produk infrastruktur yang meningkatkan utilitas jaringan.
  • Transparansi pelaporan menjadi perhatian utama bagi investor yang menilai risiko neraca entitas publik dengan eksposur kripto besar.

Apa yang perlu diperhatikan selanjutnya?

Beberapa poin pengamatan yang relevan untuk investor dan peserta pasar dalam beberapa minggu ke depan:

  • Klarifikasi dari perusahaan mengenai metodologi perhitungan harga rata‑rata dan, jika memungkinkan, rincian pembelian per lot.
  • Kelanjutan pola akumulasi: apakah pembelian mingguan akan berlanjut atau berhenti ketika target kepemilikan tertentu tercapai?
  • Dampak pasar: reaksi pasar spot dan derivatif terhadap berita ini, termasuk perubahan likuiditas dan volatilitas jangka pendek.
  • Pergerakan regulator dan penyesuaian kebijakan yang dapat memengaruhi strategi neraca bagi perusahaan publik dengan aset kripto substansial.

Penutup

Pengungkapan kepemilikan 3,63 juta ETH oleh sebuah perusahaan publik menyorot ketegangan antara akumulasi institusional dan kebutuhan transparansi akuntansi. Sementara akumulasi agresif menggarisbawahi minat institusional pada Ethereum, perbedaan interpretasi terhadap angka harga rata‑rata menimbulkan pertanyaan serius tentang laporan aset dan eksposur neraca.

Untuk pasar kripto pada 2025, momentum institusional dan perkembangan regulasi tetap menjadi faktor penentu. Investor sebaiknya memantau klarifikasi resmi dari pihak yang bersangkutan, serta indikator permintaan dan likuiditas pasar, sebelum menarik kesimpulan tentang implikasi jangka panjang terhadap harga ETH.

Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia untuk publik.
MEXC tidak memverifikasi atau menjamin keakuratan konten pihak ketiga.
Pembaca harus melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Bergabung dengan MEXC dan mulai trading hari ini

Daftar