Bursa MEXC: Nikmati token paling tren, airdrop harian, biaya trading terendah di dunia, dan likuiditas lengkap! Daftar sekarang dan klaim Hadiah Selamat Datang hingga 8.000 USDT!   •   Daftar • Top Gainers & Top Losers Kripto di MEXC (9 Desember 2025) • Robinhood Resmi Masuk ke Indonesia! • Top Gainers & Top Losers Kripto di MEXC (7 Desember 2025) • Daftar
Bursa MEXC: Nikmati token paling tren, airdrop harian, biaya trading terendah di dunia, dan likuiditas lengkap! Daftar sekarang dan klaim Hadiah Selamat Datang hingga 8.000 USDT!   •   Daftar • Top Gainers & Top Losers Kripto di MEXC (9 Desember 2025) • Robinhood Resmi Masuk ke Indonesia! • Top Gainers & Top Losers Kripto di MEXC (7 Desember 2025) • Daftar

The Fed Hentikan QT: Dampak pada Kripto 2025

Ringkasan keputusan The Fed

Pada 1 Desember 2025, Federal Reserve secara resmi mengakhiri program Quantitative Tightening (QT) dan membekukan neraca pada sekitar US$6,57 triliun setelah sebelumnya mengurangi kepemilikan sekuritas sekitar US$2,39 triliun. Keputusan ini berarti The Fed tidak lagi membiarkan surat berharga jatuh tempo tanpa reinvestasi, sehingga neraca tidak akan menyusut lebih lanjut.

Gedung The Fed dengan simbol kripto dan grafik pasar naik

Langkah tersebut terjadi di tengah kondisi pasar uang yang berubah: cadangan bank yang relatif terbatas (diperkirakan sekitar US$3 triliun, atau sekitar 10% dari PDB AS), fasilitas reverse repo yang menyusut mendekati nol, serta aktivasi Standing Repo Facility sebagai alat likuiditas yang lebih rutin.

Mengapa penghentian QT relevan untuk aset kripto

Penghentian QT berpotensi meningkatkan likuiditas dalam sistem keuangan. Dalam konteks pasar risiko seperti aset kripto, suntikan likuiditas cenderung menurunkan biaya pendanaan dan mendorong aliran modal ke aset berisiko. Beberapa poin utama yang membuat keputusan ini relevan:

  • Peningkatan likuiditas dapat mendorong pembelian aset berisiko, termasuk Bitcoin dan altcoin besar.
  • Perubahan operasi pasar uang (Standing Repo Facility) mengubah dinamika pasokan likuiditas harian dan transmisi kebijakan moneter.
  • Persepsi bahwa suku bunga jangka pendek bisa berada pada level yang lebih rendah (setelah serangkaian pemangkasan) mendukung alokasi modal ke kelas aset yang memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi.

Gambaran kondisi makro akhir 2025

Beberapa indikator makro dan operasional yang relevan pada periode pengumuman:

  • Suku bunga dana federal berada di kisaran 3,75–4,00% setelah serangkaian penyesuaian.
  • Secured Overnight Financing Rate (SOFR) sempat meningkat ke sekitar 4,25%, mencerminkan tekanan pasar pendanaan.
  • Standing Repo Facility mencatat aktivasi besar harian (mis. sekitar US$18,5 miliar pada hari tertentu), menandakan permintaan likuiditas yang berkelanjutan.
  • Indeks harga konsumen (CPI) berada di sekitar 3%, masih di atas target inflasi 2% dan menciptakan ketidakpastian kebijakan lanjutan.
  • Utang federal AS telah melewati angka besar, dengan biaya bunga tahunan yang material bagi fiskal.

Implikasi operasional

Transisi dari QT ke pembekuan neraca membuat The Fed lebih aktif dalam operasi pasar Treasury. Standing Repo yang awalnya dirancang sebagai fasilitas darurat kini berpotensi menjadi komponen reguler dalam mekanisme penyediaan likuiditas.

Paralel sejarah: pelajaran dari 2019

Beberapa analis melihat paralel antara penghentian QT ini dan jeda QT pada pertengahan 2019. Saat itu, penghentian pengurangan neraca bertepatan dengan pemulihan signifikan pada aset kripto, terutama altcoin, setelah periode tekanan. Pelajaran yang sering dikutip:

  • Likuiditas yang mengalir kembali ke pasar global dapat memicu reli aset berisiko.
  • Pergerakan mata uang M2 sering mendahului reli Bitcoin dalam jangka beberapa minggu hingga beberapa bulan.
  • Dominasi Bitcoin menurun selama periode altseason, memberi ruang bagi altcoin untuk mencatat kenaikan lebih tinggi.

Bagaimana likuiditas masuk ke pasar kripto

Ada beberapa saluran utama di mana perubahan kebijakan The Fed dapat diterjemahkan menjadi aliran modal ke pasar kripto:

  • Bank dan investor institusional yang menerima cadangan likuiditas lebih besar kemungkinan mencari aset berisiko untuk meningkatkan imbal hasil.
  • Penurunan penggunaan fasilitas reverse repo mengurangi penyerapan kas jangka pendek, sehingga dana mengalir ke pasar modal.
  • Kebijakan suku bunga yang lebih longgar menurunkan biaya peluang memegang aset non-penghasil, sehingga Bitcoin dan Ethereum menjadi lebih menarik.

Dinamika pasar kripto pada 2025

Tahun 2025 menghadirkan konteks tersendiri bagi pasar kripto dibandingkan siklus sebelumnya. Beberapa tren penting:

  • Adopsi institusional yang semakin matang, termasuk produk investasi terstruktur dan lebih banyak dana institusi yang memegang aset kripto secara langsung.
  • Kematangan produk spot ETF (di pasar tertentu) dan peningkatan likuiditas pada bursa utama, yang menurunkan spread dan mempermudah masuk/keluar modal besar.
  • Peningkatan penggunaan protokol layer-2 dan solusi skalabilitas, yang memperkuat utilitas ekosistem DeFi dan aplikasi on-chain.
  • Regulasi yang lebih jelas di beberapa yurisdiksi, namun masih ada ketidakpastian regulasi di pasar lain yang dapat memicu volatilitas tajam.
  • Fokus pasar yang bergeser dari spekulasi murni ke metrik on-chain dan fundamental proyek (TVL, adopsi pengguna, pendapatan protokol).

Faktor yang membedakan siklus 2025

Tahun ini, likuiditas makro menjadi salah satu pendorong utama, namun dampak akan dipengaruhi oleh faktor struktural seperti infrastruktur kustodian yang lebih baik, likuiditas derivatif yang lebih dalam, serta perhatian regulasi terhadap stablecoin dan pasar berjangka.

Skenario pasar kripto setelah penghentian QT

Ada beberapa skenario yang banyak dibahas pelaku pasar:

  • Skenario bullish cepat: Likuiditas baru memicu reflasi risiko selama beberapa minggu hingga bulan, memicu altseason awal dan penguatan Bitcoin. Dominasi BTC turun sementara karena altcoin menikmati kenaikan lebih tinggi.
  • Skenario bertahap: Aliran modal meningkat secara bertahap, memicu reli tersegmen pada aset kripto berkapitalisasi besar terlebih dahulu, baru menyusul altcoin dalam 2–3 bulan.
  • Skenario berhati-hati: Meskipun likuiditas meningkat, data makro yang mengejutkan (inflasi kembali naik, gangguan fiskal) memicu pengetatan kembali sehingga reli menjadi sementara atau tertunda.

Indikator yang perlu dipantau oleh investor dan trader

  • Perubahan M2 dan indikator pasokan uang global — kenaikan M2 sering berfungsi sebagai leading indicator bagi pasar kripto.
  • Aktivitas Reverse Repo dan Standing Repo Facility — penurunan reverse repo dan peningkatan standing repo menandakan perubahan aliran likuiditas.
  • Dominasi Bitcoin (BTC Dominance) — angka di bawah 60% dapat memberi sinyal bahwa modal mengalir ke altcoin.
  • Volume on-chain dan alamat aktif — pertumbuhan penggunaan nyata mengindikasikan permintaan fundamental.
  • Data inflasi (CPI), pengumuman FOMC, dan panduan suku bunga — kebijakan The Fed tetap menjadi faktor penentu sentimen pasar risiko.

Risiko yang harus diperhatikan

Meskipun potensi likuiditas mendorong optimisme, ada sejumlah risiko yang dapat mengubah arah pasar:

  • Perubahan sentimen kebijakan: The Fed menegaskan bahwa penyesuaian suku bunga akan bergantung pada data; kenaikan tak terduga dapat menekan pasar risiko.
  • Ketidakpastian regulasi: Keputusan pengatur di negara maju bisa mengubah arus modal dengan cepat.
  • Volatilitas pasar on-chain: Lonjakan likuiditas dapat memicu reaksi berlebih pada aset illiquid, menciptakan koreksi tajam.
  • Risiko sistemik: Ketegangan pada pasar kredit atau kejutan fiskal dapat mengurangi kecenderungan alokasi ke aset berisiko.

Strategi praktis untuk investor di 2025

Berikut beberapa pendekatan yang sesuai dengan lingkungan likuiditas yang berubah:

  • Diversifikasi: Gabungkan alokasi antara Bitcoin, Ethereum, beberapa blue-chip altcoin, dan pool likuiditas DeFi sesuai profil risiko.
  • Pantau metrik makro: Gunakan sinyal M2, suku bunga, dan operasi pasar uang sebagai bagian dari proses alokasi modal.
  • Manajemen risiko: Tetapkan level stop-loss dan ukuran posisi yang konservatif pada periode volatilitas tinggi.
  • Strategi bertahap (scale-in/scale-out): Masuk secara bertahap saat indikasi likuiditas menguat; keluar bertahap saat risiko kebijakan meningkat.
  • Perhatikan likuiditas pasar: Favoritkan pasar dan token dengan likuiditas tinggi untuk mengurangi slippage.

Kesimpulan

Penghentian QT oleh The Fed pada 1 Desember 2025 adalah titik balik penting bagi ekosistem keuangan global. Untuk pasar kripto, langkah ini berpotensi menghilangkan salah satu hambatan utama aliran modal dan membuka ruang bagi reli — entah itu dalam bentuk “altseason” yang cepat atau peningkatan bertahap pada aset digital berkapitalisasi besar.

Namun, hasil akhir akan bergantung pada interaksi antara likuiditas baru, data makro berikutnya, dan respons regulasi. Investor yang proaktif akan memantau indikator kunci seperti M2, operasi repo, dominasi Bitcoin, serta pengumuman FOMC dan CPI untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi pada 2025.

Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia untuk publik.
MEXC tidak memverifikasi atau menjamin keakuratan konten pihak ketiga.
Pembaca harus melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Bergabung dengan MEXC dan mulai trading hari ini

Daftar